Rabu, 26 Maret 2014

ILMU BUDAYA DASAR

ILMU BUDAYA DASAR
A. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang di harapakan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar di kembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities”. Humanities itu sendiri barasal dari bahasa latin humanus yang berarti manusia, berbudaya halus.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu di ketahui pengelompokan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.     Ilmu-ilmu alamiah ( natural science )
2.    Ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan yang terdapat di dalam alam semesta. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku menegenai keteraturan itu lalu di buat analisis untuk menentukan kualitas.
3.    Ilmu-ilmu sosial ( social science )
4.    Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiyah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu ilmiah.
5.    Pengetahuan budaya (the humanitics)
6.    Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Pengetahuan budaya ( the Humanities ) di batasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat.
B. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikal terhadap nilai-nilai budaya. Baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar di harapkan dapat :
1.     Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan pofesi mereka.
2.    Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka serta mengembangkan daya kritis mereka tentang persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.    Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing.
4.    Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar lebih maju berdioalog satu sama lain.
C. Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah di tentukan di atas dua masalh pokok yang bisa di jadikan pertimbangan, kedua masalah pokok itu adalah :
1.     Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat di dekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
2.    Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Pokok  Bahasan  yang akan di kembangkan adalah :
Ø  Manusia dan cinta kasih.
Ø  Manusia dan keindahan.
Ø  Manusia dan penderitaan.
Ø  Manusia dan keadilan.
Ø  Manusia dan pandangan Hidup.
Ø  Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian.
Ø  Manusia dan kegelisahan.
Ø  Manusia dan harapan.
D. Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia adalah salah satu makhluk Tuhan di dunia. Makhluk Tuhan di alam fana ini ada empat macam, yaitu alam,tumbuhan, binatang, dan manusia. Sifat-sifat yang dimiliki keempat makhluk Tuhan tersebut sebagai berikut.
a.    Alam memiliki sifat wujud.
b.    Tumbuhan memiliki sifat wujud hidup.
c.    Binatang memiliki sifat wujud, hidup dan dibekali nafsu.
d.    Manusia memiliki sifat wujud,hidup, dibekali nafsu,serta akal budi.
Akal budi merupakan pemberian sekaligus potensi dalam diri manusia yang tidak memiliki makhluk lain. Jadi, fungsi dari akal adalah berpikir, Karena manusia dianugerahi akal maka manusia dapat berpikir. Kemampuan berpikir manusia juga digunakan untuk memecahkan masalah-masalah hidup yang dihadapi.
Budi berarti juga akal. Budi berasal dari bahasa Sansekerta budh yang artinya akal. Sutan Takdir Alisyahbana mengungkapkan bahwa budilah yang menyebabkan manusia mengembangkan suatu hubungan yang bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan memberikan penilaian objektif terhadap objek dan kejadian.
Dengan akal budhi, manusia mampu menciptakan kebudayaan. Kebudayaan pada dasarnya adalah hasil akal budi manusia dalam interaksinya, baik dengan alam maupun manusia lainnya. Manusia merupakn makhluk yang berbudaya. Manusia adalah pencipta kebudayaan.
E. Definisi Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Dan juga dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
v  UNSUR-UNSUR
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
  1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
Ø  Alat-alat teknologi.
Ø  Sistem ekonomi.
Ø  Keluarga.
Ø  Kekuasaan politik.
  1. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
Ø  Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
Ø  Organisasi ekonomi.
Ø  Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
Ø  Organisasi kekuatan (politik).

 

F.Wujud Kebudayaan

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
Ø  Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Ø  Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Ø  Artefak (karya) Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
G. Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan di manapun selalu dalam keadaan berubah,sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitive yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Terjadinya gerak/ perubahan ini di sebabkan oleh beberapa hal :
1.  Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2.  Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan,penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Perubahan sosial adalah segala perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial.
Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu di hadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut. Beberapa masalah yang menyangkut proses tadi adalah :
a.    Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
b.    Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit di terima
c.    Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
d.    Ketegangan-ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi     tersebut.
H. Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Secara sederhana hungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang di laksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa malaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat di pandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat di nyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses diakletis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.     Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.    Obyektivitas, yaitu proses di mana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.    Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
4.    Manusia dan kebudayaan, atu manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan erat satu sama lain.Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat di lakukan dengan lebih cermat.
Daftar Pustaka :
            Widagdho Djoko.dkk.2008.ILMU BUDAYA DASAR. Jakarta:PT. Bumi Askara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar