Pengertian Konflik
Konflik adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang maupun dengan orang lain yang ada di sekitarnya. Konflik dapat berupad perselisihan, adanya keteganyan, atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah pihak, sampai kepada mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai pengahalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.
A. Sumber Konflik
Konflik tidak timbul secara tak terduga melainkan terdapat beberapa factor-faktor yang menimbulkan konflik tersebut. Berikut merupakan beberapa sumber dari konflik :
- Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.Setiap individu tentu saja memiliki karakterisik yang berbeda-beda, begitu juga masalah pendirian. Ketika individu tersebut melakukan interaksi social di dalam kelompoknya, tidak jarang perbedaan-perbedaan pendirian dan pemikiran individu inilah yang menjadi pemicu terbesar terjadinya konflik.
- Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Kadang tanpa disadari seorang individu akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu yang kemungkinan besar akan memicu konflik.
- Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
- Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, Jenis-jenis konflik
B. Jenis-jenis konflik
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel terdapat empat jenis konflik yaitu:
- Konflik intrapersona, adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri.
- Konflik Interpersonal, adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan.
- Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok, Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai kenyamanan, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
- Konflik interorganisasi, Konflik intergrup merupakan hal yang tidak asing lagi bagi organisasi manapun, dan konflik ini meyebabkan sulitnya koordinasi dan integrasi dari kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan pekerjaan.
Cara-Cara Mengatasi Konflik
Mengatasi konflik antara pihak-pihak yang bertikai tergantung pada kemauan pihak-pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan masalah. Selain itu juga peran aktif dari pihak luar yang menginginkan redanya konflik. Berikut adalah cara-cara untuk mengatasi konflik yang telah terjadi :
- Rujuk, merupakan usaha pendekatan demi terjalinnya hubungan kerjasama yang lebih baik demi kepentingan bersama pula.
- Persuasi, mengubah posisi pihak lain, dengan menunjukan kerugian yang mungkin timbul, dan bukti factual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku.
- Tawar-menawar, suatu penyelesaian yang dapat diterima oleh kedua belah pihak dengan mempertukarkan kesepakatan yang dapat diterima.
- Pemecahan masalah terpadu, usaha pemecahan masalah dengan memadukan kebutuhan kedua belah pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternative pemecahan secara bersama dengan keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.
- Penarikan diri, cara menyelesaikan masalah dengan cara salah satu pihak yang bertikai menarik diri dari hubungan dengan pihak lawan konflik. Penyelesaian ini sangat efisien bila pihak-pihak yang bertikai tidak ada hubungan. Bila pihak-pihak yang bertikai saling berhubungan dan melengkapi satu sama lain, tentu cara ini tidak dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik.
- Pemaksaan dan penekanan, cara menyelesaikan konflik dengan cara memaksa pihak lain untuk menyerah. Cara ini dapat dilakukan apabila pihak yang berkonflik memiliki wewenang yang lebih tinggi dari pihak lainnya. Tetapi bila tidak begitu cara-cara seperti intimidasi, ancaman, dsb yang akan dilakukan dan tentu pihak yang lain akan mengalah secara terpaksa.
Pengertian Motivasi
Tidak jauh berbeda dengan konflik, tentu saja setiap orang mengerti benar apa itu motivasi. Motivasi berasal dari bahasa inggris yakni ‘move’ yang berarti berpindah. Sedangkan motivasi dapat dibagi menjadi dua yakni motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi internal adalah motivasi dari dalam diri yangbiasanya bersifat long last sedangkan motivasi eksternal merupakan motivasi dari luar individu yang biasanya hanya bersifat temporer. Berikut merupakan pengertian motivasi dari beberapa ahli :
- Anton Irianto. Motivasi adalah sesuatu yang menggerakan atau mendorong seseorang atau kelompok orang, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
- Alan Loy Mcggins. Kemauan yang tinggi untuk mengerahkan upaya menuju tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual.
- Weiner. Motivasi merupakan kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
- Uno. Motivasi merupakan sebuah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan atas diri, lingkungan yang baik, serta kegiatan yang menarik.
Teori-teori Motivasi
- Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Karena tidak mungkin memahami perilaku tanpa mengerti kebutuhannya.
Abraham Maslow (Mangkunegara, 2005) mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :
- Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar.
- Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.
- Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai.
- Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain.
- Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik terhadap sesuatu
- Teori Keadilan
Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang, jadi perusahaan harus bertindak adil terhadap setiap karyawannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku karyawan harus dilakukan secara obyektif. Teori ini melihat perbandingan seseorang dengan orang lain sebagai referensi berdasarkan input dan juga hasil atau kontribusi masing-masing karyawan (Robbins, 2007).
- Teori X dan Y
Douglas McGregor mengemukakan pandangan nyata mengenai manusia. Pandangan pertama pada dasarnya negative disebut teori X, dan yang kedua pada dasarnya positif disebut teori Y (Robbins, 2007).
- Teori dua Faktor Herzberg
Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan asumsi bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap individu terhadap pekerjaan bias sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan. (Robbins, 2007).
Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bawa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi :
- Upah
- Kondisi kerja
- Keamanan kerja
- Status
- Prosedur perusahaan
- Mutu penyeliaan
- Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan
- Teori Kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan kawan-kawannya.
Proses Mempengaruhi
Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah suatu kegiatan atau keteladanan yang menunjukan hal baik,yang dilakukan secara langsung ataupun secara tidak langsung, sehingga mengakibatkan suatu perubahan perilaku sikap, baik itu individu atau kelompok.
Elemen-elemen proses mempengaruhi
Elemen-elemen yang ada dalam suatu proses mempengaruhi antaralain :
- Orang yang mempengaruhi
- Metode yang digunakan untuk mepengaruhi,dan
- Orang yang di pengaruhi
Metode-metode yang digunakan dalam mempengaruhi antaralain :
- Kekuatan fisik
- Penggunaan sanksi
- Keahlian, dan
- Kharisma
Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan,
- Antar perseorangan
- Kelompok dengan seseorang,dan
- Seseorang dengan Kelompok.
Proses Pengambilan Keputusan
Secara singkat Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai tersedianya alternatif.
Konsep konsep pengambilan keputusan :
Identifikasi dan diagnosis masalah
- Pengumpulan dan analisis data yang relevan
- Pengembangan & evaluasi alternantif
- Pemilihan alternatif terbaik
- Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil -hasil
Tipe –Tipe Keputusan Manajemen :
- Keputusan-keputusanperseorangan dan strategi
- Kepusan-keputusan pribadi & strategi
- Keputusan-keputusan dasar & rutin
Model-model Pengambilan Keputusan :
- Relationalitas Keputusan
- Model-model perilaku pengambilan keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan :
- Teknik -teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
- Teknik -teknik Partisipatif
- Teknik -teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Perbedaan Pengaruh, Kekuasaan dan Wewenang
- Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
- Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
- Pengertian Wewenang
Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektevitas organisasi. peranan pokok wewenang dalam fungsi pengorganisasian, wewenang dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi.Wewenang formal tersebut harus di dukung juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka, selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan mereka.
Referensi :
http://catatan-absurd.blogspot.com/2014/12/konflik-motivasi-dan-proses-mempengaruhi.html
http://rossyavani.wordpress.com/2013/11/15/konflik-dan-motivasi/
http://the-divider.blogspot.com/2013/03/pengertian-konflik.html
Referensi :
http://catatan-absurd.blogspot.com/2014/12/konflik-motivasi-dan-proses-mempengaruhi.html
http://rossyavani.wordpress.com/2013/11/15/konflik-dan-motivasi/
http://the-divider.blogspot.com/2013/03/pengertian-konflik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar