ILMU
BUDAYA DASAR
A. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar
adalah pengetahuan yang di harapakan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar di kembangkan
di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari
istilah bahasa inggris “The Humanities”. Humanities itu sendiri barasal dari
bahasa latin humanus yang berarti manusia, berbudaya halus.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya
Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu di ketahui
pengelompokan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.
Ilmu-ilmu
alamiah ( natural science )
2.
Ilmu
alamiah bertujuan mengetahui keteraturan yang terdapat di dalam alam semesta.
Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku menegenai keteraturan itu
lalu di buat analisis untuk menentukan kualitas.
3.
Ilmu-ilmu
sosial ( social science )
4.
Ilmu-ilmu
sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiyah
sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu ilmiah.
5.
Pengetahuan
budaya (the humanitics)
6.
Pengetahuan
budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi. Pengetahuan budaya ( the Humanities ) di batasi sebagai
pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat.
B. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar sebagai salah satu
usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan
pemikiran serta kemampuan kritikal terhadap nilai-nilai budaya. Baik yang
menyangkut orang lain dan alam sekitar.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut
Ilmu Budaya Dasar di harapkan dapat :
1.
Mengusahakan
penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan
pofesi mereka.
2.
Memberi
kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka serta mengembangkan
daya kritis mereka tentang persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.
Mengusahakan
agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang
disiplin masing-masing.
4.
Mengusahakan
wahana komunikasi para akademisi agar lebih maju berdioalog satu sama lain.
C.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan
yang telah di tentukan di atas dua masalh pokok yang bisa di jadikan
pertimbangan, kedua masalah pokok itu adalah :
1.
Berbagai
aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya yang dapat di dekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
2.
Hakekat
manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya
dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Pokok
Bahasan yang akan di kembangkan adalah :
Ø Manusia dan cinta kasih.
Ø Manusia dan keindahan.
Ø Manusia dan penderitaan.
Ø Manusia dan keadilan.
Ø Manusia dan pandangan Hidup.
Ø Manusia dan tanggung jawab serta
pengabdian.
Ø Manusia dan kegelisahan.
Ø Manusia dan harapan.
D.
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia adalah salah satu makhluk Tuhan
di dunia. Makhluk Tuhan di alam fana ini ada empat macam, yaitu alam,tumbuhan,
binatang, dan manusia. Sifat-sifat yang dimiliki keempat makhluk Tuhan tersebut
sebagai berikut.
a.
Alam memiliki sifat wujud.
b.
Tumbuhan memiliki sifat wujud hidup.
c.
Binatang memiliki sifat wujud, hidup
dan dibekali nafsu.
d.
Manusia memiliki sifat wujud,hidup,
dibekali nafsu,serta akal budi.
Akal
budi merupakan pemberian sekaligus potensi dalam diri manusia yang tidak
memiliki makhluk lain. Jadi, fungsi dari akal adalah berpikir, Karena manusia
dianugerahi akal maka manusia dapat berpikir. Kemampuan berpikir manusia juga
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah hidup yang dihadapi.
Budi
berarti juga akal. Budi berasal dari bahasa Sansekerta budh yang artinya akal. Sutan Takdir Alisyahbana mengungkapkan
bahwa budilah yang menyebabkan manusia mengembangkan suatu hubungan yang
bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan memberikan penilaian objektif
terhadap objek dan kejadian.
Dengan
akal budhi, manusia mampu menciptakan kebudayaan. Kebudayaan pada dasarnya
adalah hasil akal budi manusia dalam interaksinya, baik dengan alam maupun
manusia lainnya. Manusia merupakn makhluk yang berbudaya. Manusia adalah
pencipta kebudayaan.
E. Definisi
Kebudayaan
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat, bahwa segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Dan juga dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
v UNSUR-UNSUR
Ada
beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
- Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
Ø Alat-alat teknologi.
Ø Sistem ekonomi.
Ø Keluarga.
Ø Kekuasaan politik.
- Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
Ø Sistem norma sosial yang memungkinkan
kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam
sekelilingnya.
Ø Organisasi ekonomi.
Ø Alat-alat dan lembaga-lembaga atau
petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
Ø Organisasi kekuatan (politik).
F.Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
gagasan, aktivitas, dan artefak.
Ø Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan
yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan,
dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud
kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk
tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Ø Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai
suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.
Ø Artefak (karya) Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang
berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu
tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan
karya (artefak) manusia.
G. Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan di manapun
selalu dalam keadaan berubah,sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitive yang
terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Tidak ada
kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Terjadinya gerak/ perubahan ini di sebabkan oleh beberapa
hal :
1. Sebab-sebab yang
berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam
dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk
dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan,penemuan-penemuan baru,
khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan
berbeda. Perubahan sosial adalah segala perubahan sosial terjadi perubahan
struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial.
Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi
apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu di hadapkan pada
unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda. Proses migrasi besar-besaran,
dahulu kala mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut. Beberapa masalah
yang menyangkut proses tadi adalah :
a. Unsur-unsur
kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
b. Unsur-unsur
kebudayaan asing manakah yang sulit di terima
c. Individu-individu
manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
d. Ketegangan-ketegangan-ketegangan
apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi
tersebut.
H. Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Secara sederhana hungan antara manusia
dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan
merupakan obyek yang di laksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan
dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa malaupun keduanya berbeda tetapi
keduanya merupakan satu kesatuan. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan
kebudayaan ini dapat di pandang setara dengan hubungan antara manusia dengan
masyarakat di nyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama
lain. Proses diakletis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.
Eksternalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.
Obyektivitas,
yaitu proses di mana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu
kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.
Internalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
4.
Manusia
dan kebudayaan, atu manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan
erat satu sama lain.Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan
pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat di lakukan dengan lebih
cermat.
Daftar Pustaka :
Widagdho
Djoko.dkk.2008.ILMU BUDAYA DASAR. Jakarta:PT. Bumi Askara