Sabtu, 02 Mei 2015

TULISAN

Setiap orang pasti pernah berada di dalam sebuah kelompok dengan tujuan yang sama, termasuk juga Anda. Ceritakanlah pengalaman Anda berada di dalam suatu kelompok, entah itu kelompok belajar ataupun kelompok bekerja, dan keputusan apa yang pernah Anda ambil untuk kelangsungan kelompok tersebut !


Dalam sesuatu kelompok belajar maupun kelompok kerja memerlukan pengambilan keputusan agar terjalin  kerjasama yang baik dengan anggota yang lain. Ketika saya dan teman-teman membentuk kelompok belajar pengambilan keputusan dalam mengerjakan tugas-tugas dan pembagian tugas dilakukan dengan musyawarah terlebih dahulu. Sehingga tidak terjadinya tidak saling mengetahui informasi serta merasa tidak memiliki hak untuk menyampaikan pendapat.

Terkadang pengambilan keputusan adanya terjadinya perbedaan karena opini masing masing anggota berbeda. Jika terjadi kendala akan dimusyawarahkan kembali agar mendapat jalan keluar yang baik.

Jadi, keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.



Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mengambil keputusan

Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut : 

  1. Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan 
  2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
  3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain 
  4. Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan
  5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik; 
  6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama
  7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik
  8. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul
  9. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya. 

Kemudian terdapat enam faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu :

1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.

2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.

3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.

4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.

5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu. 

Selanjutnya, John D.Miller dalam Imam Murtono (2009) menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah: jenis kelamin pria atau wanita, peranan pengambilan keputusan, dan keterbatasan kemampuan.

Dalam pengambilan suatu keputusan individu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu nilai individu, kepribadian, dan kecenderungan dalam pengambilan resiko. 

Pertama, nilai individu pengambil keputusan merupakan keyakinan dasar yang digunakan seseorang jika ia dihadapkan pada permasalahan dan harus mengambil suatu keputusan. Nilai-nilai ini telah tertanam sejak kecil melalui suatu proses belajar dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Dalam banyak keadaan individu bahkan tidak berfikir untuk menyusun atau menilai keburukan dan lebih ditarik oleh kesempatan untuk menang. 

Kedua, kepribadian. Keputusan yang diambil seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti kepribadian. Dua variabel utama kepribadian yang berpengaruh terhadap keputusan yang dibuat, seperti ideologi versus kekuasaan dan emosional versus obyektivitas. Beberapa pengambil keputusan memiliki suatu orientasi ideologi tertentu yang berarti keputusan dipengaruhi oleh suatu filosofi atau suatu perangkat prinsip tertentu. Sementara itu pengambil keputusan atau orang lain mendasarkan keputusannya pada suatu yang secara politis akan meningkatkan kekuasaannya secara pribadi.

Ketiga, kecenderungan terhadap pengambilan resiko. Untuk meningkatkan kecakapan dalam membuat keputusan, perawat harus membedakan situasi ketidakpastian dari situasi resiko, karena keputusan yang berbeda dibutuhkan dalam kedua situasi tersebut. Ketidakpastian adalah kurangnya pengetahuan hasil tindakan, sedangkan resiko adalah kurangnya kendali atas hasil tindakan dan menganggap bahwa si pengambil keputusan memiliki pengetahuan hasil tindakan walaupun ia tidak dapat mengendalikannya. Lebih sulit membuat keputusan dibawah ketidakpastian dibanding dibawah kondisi bahaya. Di bawah ketidakpastian si pengambil keputusan tidak memiliki dasar rasional terhadap pilihan satu strategi atas strategi lainnya.


Komentar :
Dalam pengambilan keputusan banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya. Bisa berasal dari dalam dan bisa juga dari luar negeri dalam mengambil keputusan.


Referensi :

JENIS-JENIS KEPUTUSAN DI DALAM ORGANISASI

Definisi Keputusan

Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah. keputusan adalah suatu ketetapan yang diambil oleh organ yang berwenang berdasarkan kewenangan yang ada padanya. 


Jenis-jenis Keputusan Didalam Organisasi


Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan. 
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu : 

a. Keputusan Rutin atau Terprogram 

Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya. Keputusan Rutin atau terprogram memiliki struktur yang teratur karena setiap kinerja diukur secara jelas, rutin dan berulang-ulang. Tingkat kepastian didalam keputusan ini sangat tinggi relatifnya. Tingkat kepastian relatif adalah perbandingan tingkat keberhasilan antara 2 alternatif atau lebih. 
Contoh keputusan terprogram adalah, aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct cost. 

b. Keputusan Tidak Rutin atau Keputusan Tidak Terprogram 

Keputusan tidak rutin adalah reputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin atau tidak dilakukan secara berulang-ulang. Keputusan ini dilakukan ketika sebuah organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak, oleh karena itu keputusan tidak rutin atau tidak terprogram 
Contoh keputusan rutin adalah dalam suatu perusahaan jika kita mendapatkan suatu masalah maka, kita dalam mengambil sebuah keputusan untuk menyelesaikannya kita tidak boleh terburu-buru karena dapat menyebabkan kita mengambil atau memilih keputusan yang salah dan bahkan dapat membuat masalah semakin sulit. Oleh karena itu kita harus mempertimbangkan dengan baik dengan cara mencari informasi, memahaminya dengan baik, dan mendiskusikan keputusan kita dengan orang-orang yang ikut dalam perusahaan itu, agar keputusan yang kita ambil dapat diterima dengan baik dan dapat memecahkan masalah yang ada.


Komentar :

Dalam pengambilan keputusan dalam organisasi seorang pemimpin biasanya melakukan keputusan yang Rutin dan Yang Tidak rutinKeputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya. Dan keputusan tidak rutin adalah reputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin atau tidak dilakukan secara berulang-ulang.


Referensi :
http://annisaldinah.blogspot.com/2015/05/jenis-jenis-keputusan-di-dalam.html
http://erlanggaba.blogspot.com/2013/05/definisi-keputusan-dan-dasar.html
http://myblogsoniaregina.blogspot.com/2013/04/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html